Saat ini terdapat sekitar 1.700.000 orang asing yang bekerja di Jepang. Apabila dibandingkan dengan 10 tahun lalu, jumlah pekerja asing di Jepang bertambah sekitar 2,5 kali lipat dari 680.000 orang. Untuk masyarakat Indonesia sendiri, terdapat sekitar 52.000 orang yang sekarang bekerja di Jepang, dan terus bertambah tiap tahunnya. Selain itu, terdapat sekitar 28.500 perusahaan yang mempekerjakan orang asing sebagai karyawannya.
Dapat di liat rekam jejak kependudukan dan populasi pekerja yang ada di Jepang. Populasi di Jepang pada 2011 hingga 11 tahun, jumlah penduduknya selalu mengalami penurunan. Jumlah mereka berkurang sebanyak 2.500.000 dalam 10 tahun. Lalu ada pula prediksi bahwa jumlah populasi di Jepang akan berturun lagi hingga 6.000.000 jiwa pada 10 tahun kedepan. Ditambah lagi dengan permasalahan berkurangnya angka kelahiran, dan meningkatnya jumlah orang berumur. Jepang cukup dibuat pusing dengan permasalahan rendahnya angka kelahiran dan bertambahnya jumlah orang tua, sehingga berkurang pula para pekerja yang berusia muda. Dalam 20 tahun, mungkin kita akan melihat perbandingan dimana orang tua yang berusia diatas 65 tahun akan berjumlah setidaknya sepertiga dari keseluruhan penduduk Jepang, sehingga perusahaan Jepang hanya akan berisi orang tua saja. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, diberlakukan peraturan bagi pemerintah dan perusahaan swasta untuk mempekerjakan orang asing tanpa ragu, sehingga didapatkan pertumbuhan jumlah tenaga pekerja asing dalam 10 tahun terakhir.
Hal yang terpikir pertama kali apabila membicarakan tentang bekerja di Jepang, yaitu gajinya yang tinggi. Tokyo mempunyai UMR (Upah minimum regional) sekitar 1072 yen per jam (sekitar Rp.124.640). Apabila gaji tersebut dimasukkan ke dalam jam kerja 8 jam sehari dan 22 hari kerja perbulan maka akan didapatkan jumlah sebesar 188.672 yen (Rp.21.936.807). Meskipun sebenarnya jumlah tersebut masih harus dikurangi pajak dan asuransi, gaji bersih Jepang yang diterima apabila dibandingkan dengan UMR Indonesia, masih memiliki perbandingan yang cukup besar.
Mari coba kita buat asumsi apabila kita bekerja dan berkehidupan di Jepang. Contohnya adalah seorang pekerja magang TG (spesialis) yang memiliki gaji bersih sekitar 120.000 yen. Uang tersebut telah dipotong dari uang pajak, asuransi, sewa apartemen, listrik dan gas. Dari uang 120.000 yen tersebut, apabila dipotong lagi untuk uang makan, uang internet, dan lain-lain, akan tersisah sekitar 80.000 ribu yen. Ditambah dengan biaya pakaian, mungkin masih akan tersisah sekitar 70.000 yen. Dengan menabung sejumlah 70.000 yen perbulan, pemagang TG (spesialis) akan bisa mengumpulkan uang sampai 291 juta rupiah selama 3 tahunnya.
Kebanyakan mereka yang pernah bekerja di Jepang lalu pulang ke Indonesia, akan mendirikan usaha sendiri, membeli rumah ataupun menikah menggunakan tabungan yang dikumpulkan di Jepang.
Keuntungan yang didapat dari bekerja di Jepang tidak hanya tentang uang. Budaya, traveling, pandangan terhadap orang lain, juga akan menjadi poin tersendiri. Selain budaya unik yang diterapkan oleh masyarakat Jepang dari jaman dahulu, ada pula budaya kekinian seperti manga, anime, dan game. Hal – hal tersebut menjadi bagian dari daya tarik berkehidupan di Jepang.
Banyak kota – kota terkenal seperti Tokyo, Osaka, Kyoto dan Hokkaido yang menjadi bagian dari daya tarik. Dengan adanya 4 musim di Jepang, banyak juga wisata yang diperuntukkan sesuai musimnya seperti gunung fuji, sakura, momiji (daun mapple), ski dan lain lain. Selain itu apabila kita bekerja di Jepang, kita akan bisa traveling atau jalan-jalan ke tempat wisata dengan murah.
Hal - hal lain yang dapat menjadi poin plus apabila berkehidupan di Jepang yaitu kita dapat berinteraksi langsung dengan orang Jepang yang sangat disiplin dan tekun, dari interaksi tersebut kita bisa belajar banyak hal bukan?
Lalu dengan belajar bahasa Jepang dan juga bekerja bersama orang Jepang, kita dapat memahami komitmen dan obsesi orang Jepang terhadap pekerjaan. Hal ini juga merupakan poin penting bagi orang yang ingin bekerja di perusahaan Jepang yang ada di indonesia.
Kesimpulan yang dapat diambil dari beberapa informasi diatas yaitu, tenaga kerja Jepang dalam 10 tahun mendatang akan terus berkurang, sehingga Jepang akan membutuhkan dan mencari tenaga kerja yang berasal dari luar negeri. Lalu, dapat diketahui juga bahwa orang Indonesia tertarik dengan perekonomian dan juga perusahaan di Jepang.
Bekerja di Jepang tidaklah selalu berisi hal hal yang menyenangkan saja, kita harus hidup di negara asing dimana tempat tersebut jauh dan berbeda dari negara tempat kita lahir, karena itu tentu saja ada beberapa jalan terjal yang akan menghadang kita. Tetapi, selama ada kemauan dan usaha keras, tidak akan diragukan lagi bahwa nantinya usaha dan tekad tersebut akan membawa anda ke kebahagiaan, impian dan juga harapan-harapan anda. Kami akan selalu ada dan bersedia untuk membantu hidup anda menjadi lebih baik. Apakah anda ingin bergabung bersama kami untukmemulai hidup baru di Jepang?